Punya Aspirasi harus di keluarkan. Demo, ya satu satu nya jalan agar aspirasi kita didengar. Inilah nikmatnya jadi mahasiswa. Gak tahu tujuan demo apaan yang penting bisa ngumpul sama teman. hahahaa.
Biar lebih greget, kita menggelar spanduk, menandatanganinya dan menulis orasi-orasi kita. Intinya, kita curhat di lembaran spanduk tersebut.
Bagian yang paling menyenangkan, ribut sama satpam kampus. Teriak-teriak sambil mengepalkan tangan serasa mau maju berkelahi. Sebenarnya mereka kalah jumlah, tapi kox ya kita kalah. Korban dari keribuatn tersebut adalah tangan seorang demonstran yang terluka terkena pecahan kaca. Dorong sana, dorong sini, coba yang cewek ikut dorong dorongan, tambah semangat kita.
Tidak kunjung dipenuhi tuntutan kita, demo berlanjut sampai malam hari. Ya disini asiknya, ada tempat baru buat nongkrong dan ngobrol, dapat wifi gratis pula, maklum di rektorat. Gak jelas ngobrol muter muter. Asik ngumpul sama teman teman. Menikmati masa masa menjadi mahasiswa.
Maklum anak muda, gak ada capeknya, sudah larut malam tetep saja masih stay di lokasi demo. jualan kacang laris mungkin di sini.
Hla kalau yang ini memang sudah keterlaluan. 3 hari 3 malam kita menyampaikan orasi orasi kita, terpaksa kita mendirikan tenda di lokasi demo. Membawa termos sudah pasti harus, malam-malam enaknya ngopi sambil ngobrol dengan teman. Seharusnya rektorat senang karena selama 3 malam berturut-turut ada yang bersedia melakukan ronda. SUNGGUH DEMO YANG MELELAHKAN, YAH, ITULAH MAHASISWA.........................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar